| Maaf agak OOT Judulnya : "meminta pendapat" ada s... Sep 10th 2013, 14:39, by Arif J. Parker | | Maaf agak OOT
Judulnya : "meminta pendapat"
ada sebuah keinginan untuk mempermudah input nilai mata kuliah yang nantinya akan menjadi sebuah output IP Semester...dipermudah karena adanya jeda dalam alur pemunculan nilai IP semester dimana terkadang nilai matakuliah yang dikirim dosen agak telat sehingga pemunculan IP semester tidak serempak seluruh mata kuliah pada semester tsb....maka dicarilah solusi dengan memberikan kewenangan sang dosen untuk bisa input langsung nilai melalui sebuah website siakad pada fasilitas "input data nilai" .... seluruh pembuatan data mulai dr mahasiswa,dosen,mata kuliah di buat oleh bagian akademik .....
maka ada kendala muncul apakah perlu bagian akademik diberikan fasilitas buat data nilai agar saat dosen input hanya berdasarkan keyword mata kuliah yang dipegang lalu muncul tabel dan tinggal isi nilai , Atau fasilitas itu tidak ada, sehingga dosen saat input harus mencari NIM serta Matkul melalui sebuah form dimana terdapat 2 combo box dan 1 text field utk isi nilai?
dan yang kedua , dalam keadaan yang sebenarnya, apakah kebijakan ini diperbolehkan?karena spt yg saya lihat rasa2nya data nilai yg masuk ke bagian akademik hanya dalam bentuk arsip dan bagian akademik memasukkan ulang nilai itu dalam sebuah data untuk penerbitan IP Semester ( Sistem yang berjalan seperti itu )
post saya ini hanya ingin meminta pendapat dari sisi yang berbeda, krn saya merasa kekurangan jika hanya berpatokan di satu sisi....atas atensi dan komentar nya saya ucapkan terima kasih sebelumnya ^^ |
| | | kasihan dosennya, harus ngetik nim mahasiswanya. kadang perlu diperhatikan juga, terkait berita acara nilai, karena itu menjadi bukti apabila ada kecurangan dalam penilaian, misalkah siswa komplain nilainya tidak benar. masalah siapa yang memasukan antara dosen dan petugas administasi sebenarnya lebih kepada kebijakan kampusnya.
sisi lainnya, kalau sistemnya terintegrasi tentunya dosen tidak perlu mencari nilai berdasarkan nik, mengapa tidak langsung misalkan si dosen disodori form lengkap, nim, nama, dan pilihan nilai. jadi pak dosen hanya memilih nilai sesuai jumlah siswanya. tidak perlu mencari cari. |
| | | Persis dengan permasalahan yang sedang saya alami, bagaimana agar sebuah sistem bisa fleksibel mengikuti siapa usernya. Saya pribadi memberikan fasilitas input nilai kepada dosen dengan format hanya mata kuliah yang diampu oleh dosen tersebut lengkap beserta mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut dalam bentuk tabel, saya pikir jika menggunakan combo box akan menyulitkan di dosen ketika mau input nilai sehingga menimbulkan rasa malas bagi dosen tersebut. Untuk kebijakan, saya pikir setiap instansi mempunyai standar dan kebijakan sendiri tergantung bagaimana tiap pihak menerjemahkan dan menjalankannya sesuai aturan. #CMIIW |
| | | Anton Wahyu Pramono : untuk masalah kecurangan penilaian baiknya akan spt apa yah solusinya mas?krn saya juga ada niatan menempatkan data nilai di akademik dan dosen, in case ada perubahan data maka akademik yg koreksi....tapi status input dari dosen sudah final alias tidak bisa di edit, hanya akademik yg edit itu..... |
| | | IChan : setuju mas ichan...saya pun sempet demikian...jika itu dirasa lebih mudah bagi dosen, akan saya pilih cara itu...thx atas masukannya |
| | | Tentang kecurangan, bisa dicoba dengan membuat user di bagian operator akademik dengan hak akses yang berbeda, seperti di kasir supermarket untuk merubah/menghapus data harus dilakukan oleh supervisor.. |
| | | alternatif saya data nilai ada pada fasilitas akademik dan dosen....di dosen, input nilai bersifat final (tidak bisa di edit)....dan di akademik nilai yang sudah muncul bisa di edit...apakah kira2 spt itu mas IChan Pratama ? | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar